Hukum Meninggalkan Sholat dan Hukum Mengqodho Sholat Orang yang Sudah Meninggal
Setelah sebelumnya kita membahas tentang Pengertian dan Hukum Sholat Lima Waktu (jika belum membaca klik judul tersebut) dan sudah mengerti mengenai pengertian dan hukum melaksanakan sholat, serta siapa saja orang yang berkewajiban menjalankannya. Sekarang mari kita melanjutkan pembahasan mengenai bagaimana jika kita meninggalkan sholat? Jenazah yang diketahui belum sholat, apakah sholatnya bisa diganti? mari kita bersama-sama mencari jawabannya dan mempelajarinya dari kitab Fathul Mu'in karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibary.
1. Hukum Meninggalkan Sholat dengan Sengaja
1. Hukum Meninggalkan Sholat dengan Sengaja
ا(وَيُقْتَلُ) اَىِ الْمُسْلِمُ الْمُكَلَّفُ الطَّاهِرُ حَدًّا بِضَرْبِ عُنُقِهِ (اِنْ اَخْرَجَهَا) اَىِ الْمَكْتُوْبَةَ عَامِدًا (عَنْ وَقْتِ جَمْعٍ) لَـهَا اِنْ كَانَ كَسْلاً مَعَ اعْتِقَادِ وُجُوْبِهَا (اِنْ لَـمْ يَتُبْ) بَعْدَ الْاِسْتِتَابَةِ
Muslim mukallaf yang suci diberi hukuman bunuh dengan memancung lehernya jika ia dengan sengaja meninggalkan / tidak melaksanakan sholat maktubah sampai melewati waktu penjamakannya dengan alasan malas disertai masih berkeyakinan akan halnya kewajiban sholat, (hukum ini berlaku. adm) jika dia tidak mau bertaubat setelah disuruh untuk bertaubat.
وَعَلَى نَدْبِ الْاِسْتِتَابَةِ لَايُضْمَنُ مَنْ قَتَلَهُ قَبْلَ التَّوْبَةِ لَكِنَّهُ يَأْثَـمُ
Berpijak atas hukum sunah memerintah untuk bertaubat, tidak dikenai hukum qishash (pidana) orang yang mengeksekusi muslim mukallaf sebelum bertaubat di atas, tetapi dia tetap berdosa.
وَيُقْتَلُ كُفْرًا اِنْ تَرَكَهَا جَاحِدًا وُجُوْبَهَا فَلَا يُغْسَلُ وَلَا يُصَلَّى عَلَيْهِ
Dibunuh sebagai orang kafir jika seorang muslim meninggalkan sholat disertai menentang akan wajibnya sholat, maka mayatnya tidak perlu dimandikan dan disholatkan.
2. Hukum Mengqodho / Mengganti Sholat yang Ditinggalkan
اا(وَيُبَادِرُ) مَنْ مَرَّ (بِفَائِتٍ) وُجُوْبًا اِنْ فَاتَ بِلاَ عُذْرٍ فَيَلْزَمُهُ الْقَضَاءُ فَوْرًا
Mensegerakan mengqodho sholat maktubah yang dilewatkan itu hukumnya wajib jika melewatkannya tanpa adanya udzur (halangan), bahwasanya hukumnya wajib bagi orang (tidak melaksanakan sholat tanpa adanya udzur. adm.) untuk mengqodho sholat pada waktu itu juga.
قَالَ الشَّيْخُنَا اَحْمَدُ بْنُ حَجَرٍ رَحِمَهُ اللهُ عَنْهُ وَالَّذِى يَظْهَرُ اَنَّهُ يَلْزَمُهُ صَرْفُ جَمِيْعِ زَمَنِهِ لِلْقَضَاءِ مَاعَدَا مَا يَحْتَاجُ لِصَرْفِهِ فِيْمَا لَا بُدَّ لَهُ مِنْهُ وَاَنَّهُ يَحْرُمُ التَّطَوُّعُ
Guru kami Ahmad bin Hajar --Rohimahullah-- berkata: Sudah jelas, bagi orang meninggalkan sholat tanpa udzur hukumnya wajib mencurahkan seluruh waktunya untuk mengqodho selama waktu tidak dipergunakan untuk hal lainnya (misal untuk mencari nafkah, untuk istirahat tidur, dll. adm) dan haram baginya mengerjakan sholat sunah (sebelum kewajiban sholat maktubah yang ditinggalkan belum tertunaikan / belum lunas. adm)
وَيُبَادِرُ بِهِ نَدْبًا اِنْ فَاتَ بِعُذْرٍ كَنَوْمٍ لَـمْ يَتَعَدَّ بِهِ وَنِسْيَانٍ كَذَالِكَ
Mensegerakan mengqodho sholat maktubah itu hukumnya sunah jika meninggalkannya karena adanya udzur / halangan seperti misalnya karena tertidur tanpa disengaja, lupa, dan lain sebagainya.
ا(وَيُسَنُّ تَرْتِيْبُهُ) اَىِ الْفَائِتِ فَيُقْضَى الصُّبْحُ قَبْلَ الظُّهْرِ وَهَكَذَا
Disunahkan mengerjakan sholat qodho dengan tertib / diurutkan, misalnya mengerjakan sholat qodho' subuh dahulu sebelm sholat qodho' dzuhur dst.
وَتَقْدِيْمُهُ عَلَى حَاضِرَةٍ لاَ يَخَافُ فَوْتَهَا) اِنْ فَاتَ بِعُذْرٍ وَاِنْ خَشِىَ فَوْتَ جَمَاعَتِهَا عَلَى الْمُعْتَمَدِ)
Hukumnya sunah mendahulukan sholat qodho atas sholat ada' (tunai) dan tidak khawatir kehabisan waktunya (sholat ada'), jika ia meninggalkan sholat karena adanya udzur. Menurut qoul mu'tamad walaupun dia khawatir tertinggal berjamaah (masih tetap kesunahan mendahulukan sholat qodho sebelum sholat ada'. adm).
وَاِذَا فَاتَ بِلاَ عُذْرٍ فَيَجِبُ تَقْدِيْمُهُ عَلَيْهَا اَمَّا اِذَا خَافَ فَوْتَ الْـحَاضِرَةِ بِأَنْ يَقَعَ بَعْضُهَا وَاِنْ قَلَّ خَارِجَ الْوَقْتِ فَيَلْزَمُهُ الْبَدْءُ بِهَا
Apabila meninggalkan sholat tanpa adanya udzur, maka hukumnya wajib mendahulukan sholat qodho atas sholat ada' (tunai). Apabila khawatir kehabisan waktu untuk sholat ada' walaupun itu sebagian saja yang keluar dari waktunya, maka hukumnya wajib mendahulukan sholat ada'
وَيَجِبُ تَقْدِيْمُ مَا فَاتَ بِغَيْرِ عُذْرٍ عَلَى مَا فَاتَ بِعُذْرٍ وَاِنْ فَقِدَ التَّرْتِيْبُ لِاَنَّهُ سُنَّةٌ وَالْبِدَارُ اَىِ السَّرِيْعُ وَاجِبٌ
Wajib hukumnya mendahulukan sholat qodho tanpa udzur atas sholat qodho dikarenakan adanya udzur, walaupun nantinya bisa menjadi tidak tertib / berurutan waktunya; sebab menertibkan hukumnya sunah dan mensegerakan hukumnya wajib.
وَيُنْدَبُ تَأْخِيْرُ الرَّوَاتِبِ عَنِ الْفَوَائِتِ بِعُذْرٍ وَيَجِبُ تَأْخِيْرُهَا عَنِ الْفَوَائِتِ بِغَيْرِ عُذْرٍ
Disunahkan mengakhirkan sholat sunah rawatib atas sholat qodho yang disebabkan adanya udzur, dan hukumnya wajib mengakhirkan sholat rawatib jika meninggalkan sholat tanpa adanya udzur.
3. Hukum Mengqodho Sholat Orang yang Sudah Meninggal
**note. Sholat maktubah,= Sholat Wajib = Sholat fardhu
**pengguna hape berbasis android, silahkan gunakan browser crome atau mozilla untuk tulisan arab yang lebih enak dibaca
_________________
Demikian pembahasan mengenai "Hukum Meninggalkan Sholat dan Hukum Mengqodho' Sholat Orang yang Sudah Meninggal"; mohon KOREKSINYA baik dari teks, terjemah, dan sedikit keterangan dari admin (adm).
Pembahasan selanjutnya adalah ........................
3. Hukum Mengqodho Sholat Orang yang Sudah Meninggal
تَنْبِيْهٌ) مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ صَلَاةُ فَرْضٍ لَـمْ تُقْضَ وَلَـمْ تُفْدَ عَنْهُ)
Penting!, barangsiapa meninggal dunia dan mempunyai tanggungan sholat fardhu maka sholatnya tidak bisa di qodho' dan tidak bisa dibayar fidyah atas nama orang tersebut..
وَفِى قَوْلٍ اِنَّهاَ تُفْعَلُ عَنْهُ اَوْصَى بِهَا اَمْ لَا حَكَاهُ الْعِبَادِى عَنِ الشَّافِعِى لِـخَبَرٍ فِيْهِ وَفَعَلَ بِهِ السُّبْكِىُّ عَنْ بَعْضِ اَقَارِبِـهَا
Dalam satu pendapat lainnya: Bahwasanya sholat (yang menjadi tanggungan mayit) itu dilaksanakan (sebagai qodho) atas nama si mayit, baik si mayit pernah berwasiat atau pun tidak; Pendapat ini diceritakan oleh imam 'Ibady yang berasal dari imam Syafi'i berdasarkan sebuah hadis, dan Imam Subki pernah melakukan pendapat ini untuk sebagian kerabat dekatnya.
_________________
-:والله اعلم بمراده:-
**note. Sholat maktubah,= Sholat Wajib = Sholat fardhu
**pengguna hape berbasis android, silahkan gunakan browser crome atau mozilla untuk tulisan arab yang lebih enak dibaca
_________________
Demikian pembahasan mengenai "Hukum Meninggalkan Sholat dan Hukum Mengqodho' Sholat Orang yang Sudah Meninggal"; mohon KOREKSINYA baik dari teks, terjemah, dan sedikit keterangan dari admin (adm).
Pembahasan selanjutnya adalah ........................